Cara Agar Anak Lancar Bicara

[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2011/12/cara-agar-anak-lancar-bicara.html[/postlink]
Cara Agar Anak Lancar Bicara

Orangtua memainkan peranan yang penting dalam mencontohkan cara berkomunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua juga dapat mengajarkan dan mengasah keterampilan anak berbicara.
Berikut ini 11 tips untuk meningkatkan kemampuan anak berbicara dengan lancar:


1. Gunakan Kontak Mata

Kontak mata adalah alat percakapan terbaik karena berbagai alasan. Ketika Anda mencontohkan kontak mata sementara anak berbicara, Anda berkomunikasi bahwa Anda mendengarkan. Dengan menggunakan kontak mata saat berbicara, Anda menunjukkan anak Anda bahwa melihat wajah seseorang saat mereka berbicara dan itu sangat penting. Cara terbaik untuk memperoleh kontak mata dari anak Anda adalah dengan cara Anda mencontohkan sendiri dibandingkan dengan meminta anak untuk "melihat Anda."

2. Face-To-Face

Cobalah untuk memposisikan diri Anda setingkat dengan mata anak Anda bila memungkinkan. Model ini bagus untuk kontak mata dan juga menunjukkan kedekatan spesial yang tepat ketika berbicara dengan seseorang. Selain itu, mungkin bermanfaat agar Anda mendengarkan. "Oke, sekarang aku siap untuk mendengarkan cerita mu Nak," sambil Anda berlutut untuk mendengarkan.

3. Bicaralah dengan cara yang alami, namun santai

Tidak perlu untuk memperlambat cara bicara Anda, tapi dengan menjadikan berbicara sangat santai dapat membantu. Hal ini menyampaikan bahwa Anda tidak terburu-buru.

4. Model "waktu berpikir"

Mengizinkan periode waktu alami untuk berpikir adalah bagus untuk meningkatkan formulasi berbahasa. Contohnya: "Hmmmmm, Saya akan memilih salah satu nya".


5. Jadilah pendengar yang baik dan tidak menyelesaikan kalimat anak Anda jika mereka terjebak

Dengan menyelesaikan kalimat untuk anak Anda, Anda tidak mendorongnya untuk sehat dalam keterampilan berbicara bebas. Anak Anda mungkin mendapatkan pesan bahwa mereka harus membiarkan seseorang berbicara ketika mereka terjebak pada sebuah kata. Biarkan anak Anda menyelesaikan sebuah kata atau cerita setelah mereka benar-benar terjebak.

6. Biarkan anak Anda untuk menunggu hingga waktu tertentu untuk memberitahu Anda tentang sesuatu

Setelah sekolah atau di antara waktu kegiatannya, mungkin bukan waktu terbaik bagi anak Anda untuk memberitahukan tentang sesuatu. "Kau begitu bersemangat untuk memberitahu saya tentang permainan itu. Mari kita membersihkan ini terlebih dahulu dan kemudian Anda dapat memberitahu saya" .

7. Berbicara bergantian

Mencoba untuk terlibat dalam sebuah percakapan. Biasanya sulit bagi anak yang gagap. Ajari anak memahami bagaimana mengelola beberapa percakapan dengan teman. Gunakan percakapan dengan saudara (atau salah satu atau kedua orangtua) sebagai cara untuk memperkenalkan berbicara bergantian.

8. Gunakan pertanyaan yang lembut

seperti "Aku ingin tahu ..." Misalnya, sambil melihat buku, Anda mungkin berkata, "Wow. Lihatlah anak-anak ini bersenang-senang. Aku ingin tahu apa yang mereka cari ... ". Ini secara alami memunculkan bahasa dan percakapan, sementara pertanyaan berkali-kali dapat memiliki efek yang berbeda. "Molly, warna apa ini? Apa yang Anda sebut ini satu? Siapa ini? Kau tahu yang satu ini".

9. Membantu untuk mengatur cerita

Membantu anak Anda mengatur cerita mereka dengan pertanyaan (siapa, di mana, apa, dll). "Saya mendengar banyak bagian yang berbeda untuk kisah ini. Mari kita mulai dari awal. Siapa yang ada dalam cerita ini? ... Di maana cerita ini? ... Oke, sekarang aku siap untuk yang lebih. Apa yang terjadi dalam cerita ini? ... "Selain itu, struktur informasi yang berlanjut dengan pernyataan yang pertama. "Oke, bagian pertama dari cerita Anda adalah .... Dan kemudian ... "

10. Waktu khusus berbicara dengan ibu atau ayah

Ciptakan sebuah waktu di mana anak Anda mendapat waktu berbicara yang khusus. Misalnya, jika orangtua setelah kerja, gunakan waktu itu agar bisa bersantai.

11. Kalimat Isian

Jika waktu Anda sulit diatur, Anda mungkin ingin model struktur kalimat yang benar dan meminta anak Anda memulai sebuah kalimat dengan mengisi. Misalnya, jika anak Anda terjebak pada kata, Anda mungkin berkata, "Kau sedang bermain di ..." dan biarkan anak Anda mengisi kata terakhir.


source:   Kaskus , Surakartablog



0 komentar:

Posting Komentar