[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2013/11/ayo-kita-memelihara-landak-mini.html[/postlink]
Hoy,,, Hoy... Sobat RHR, apa kabarnya??? Kali ini saya bakal berbagi info tentang cara memelihara landak mini. Pada tau kan landak mini yang kaya apa? Oke, langsung aja deh kalo gitu. Yuk disimak bareng-bareng...
Sobat RHR, landak mini itu termasuk binatang nokturnal loh. Tau kan nokturnal itu apa? Itu tuh, hewan yang beraktivitas di malam hari. Siang hari kebanyakan mereka cuma tidur. Landak Mini pada siang hari landak mini cenderung menyembunyikan dirinya ditempat-tempat gelap. Nah, karena mereka butuh tempat gelap untuk tidur, maka pada kandangnya sebaiknya kita membuatkan tempat dia untuk ‘ngumpet’ yang biasa disebut shelter.
Landak mini merupakan hewan yang soliter, jadi mereka tidak memerlukan teman hidup dikandangnya. Landak mini punya kebiasaan menjilat-jilat. Kebiasaan ini dilakukannya terutama ketika dia berada di suatu tempat yang baru dikenalnya yang memiliki bau yang kuat. Kalo dirawat dengan baik, landak mini umumnya dapat bertahan hidup hingga 8 tahun. Wahhh... Hebat ya?
Sobat RHR, memelihara landak mini itu cukup mudah loh... Kita hanya perlu menyediakan kandang yang berukuran 30 cm2. Kandang tersebut bisa saja menggunakan akuarium, kontainer plastik, bak fiber, ataupun kandang yang diberikan jaring kawat untuk penutupnya. Suhu yang cocok untuk hidup landak mini adalah pada suhu sekitar 21 derajat C hingga 27 derajat C. Dingin juga ya sobat? Soalnya kalo landaknya hidup di suhu ruang, biasanya dia akan berhibernasi alias bobo terus. Hehehe... Landak mini ternyata ga punya kebiasaan untuk merusak perabotan loh... Mereka ga punya kebiasaan untuk mengigiti furniture ataupun memanjat tirai, sehingga pasti ga akan ngeberantakin rumah kita deh,,,
Landak mini ini sejak lahir sudah dapat dibedakan antara jantan atauoun betina, sobat. Jantan jarak antara kelamin & anusnya lebih jauh dibandingkan betina. Landak mini dapat dikawinkan ketika usianya sudah 5 bulan. Cara mengawinkannya ialah gabungkan antara jantan dan betina. Setelah digabungkan, maka pada kelenjar kelamin si jantan akan membengkak dan perutnya terlihat buncit. Landak jantan juga akan mengeluarkan pekikan-pekikan sambil mengelilingi sang betina dan mencoba merayu si betina. Hal tersebut dilakukan terus menerus sampai sang betina menyerah dan menurunkan durinya kemudian si jantan akan melakukan penetrasi dan memasukan spermanya.
Proses perkawinan ini dilakukan selama 2 hari dan diulang setiap sepuluh hari sekali. Hal tersebut dilakukan karena masa subur dari landak itu tidak menentu. Dengan melakukan pengabungan secara teratur, diharapkan kemungkinan terjadinya kehamilan menjadi lebih besar. Setelah digabungkan selama 2 – 3 kali, pisahkan betina sendiri di tempat pemeliharaannya.
Cara lain dalam proses mengawinkan ini ialah dengan menggabungkan jantan dan betina selama 2 minggu sampai 30 hari. Setelah itu keduanya dipisahkan hingga waktunya si betina melahirkan. Setelah proses perkawinan, landak mini akan hamil selama 35 hari. Ketika lahir, bayi landak akan dilapisi oleh membran tipis. Setelah keluar dari rahim ibunya maka si ibu landak mini ini akan mulai menjilati membran tipis tersebut dan dalam beberapa saat duri-duri yang awalnya lembut tersebut akan mulai mengeras.
Yang perlu dijadikan catatan nih, sobat RHR, ketika si betina melahirkan anaknya, sang jantan tidak boleh berada di sekitar anaknya. “Lho kok? Kenapa gitu?” Soalnya kalo si jantan ada di situ, maka kemungkinan besar si jantan akan memakan anaknya sendiri. Oh iya, ketika proses melahirkan dan setelah melahirkan, lingkungan betina harus tenang dan tidak boleh terusik. Karena jika sedikit saja ada gangguan, maka si betina akan stres dan justru akan memakan anaknya sendiri.
Nah, gimana nih sobat RHR? Jadi mau pelihara landak ga? Gampang cara meliharanya, dan ga rewel lagi. Yang penting yang harus diperhatikan adalah lingkungan tempat hidup si landak agar dia merasa aman dan nyaman di rumahnya sendiri. Oke!? (IYP)
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar