Biografi Bung Tomo

[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2013/12/biografi-bung-tomo.html[/postlink]


Biografi Bung Tomo │ Bung Tomo lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya- Jawa Timur. Masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan nama panggilan Bung Tomo meskipun ia memiliki nama lengkap Sutomo. Ia sangat di kenal dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat Indonesia yang baru merdeka melawan penjajah tentara NICA. Terutama pertempuran yang terjadi tanggal 10 November 1945. Bahkan hingga saat ini, tanggal tersebut di peringati sebagai Hari Pahlawan. 

Bung Tomo di lahirkan di kampung Blauran – Surabaya. Beliau lahir  dari seorang ayah bernama Kartawan Tjiptowidjojo. Ayahnya merupakan termasuk golongan kelas menengah. Pernah bekerja sebagai pegawai pemerintah, perusahaan swasta, dan perusahaan ekspor – import Belanda. Sedangkan Ibunya keturunan Jawa Tengah, Sunda dan Madura.

Keluarga Bung Tomo sangat menghargai sekali akan pendidikan. Sehingga pembawaannya sangat lugas dan bersemangat. Namun pada usia nya 12 tahun, Bung Tomo terpaksa harus meninggalkan pendidikannya di MULO. Kemudian begitu juga dengan pendidikan HBS, Ia selesaikan dengan cara korespondensi, meskipun tidak secara resmi selesainya.

Bung Tomo bercerita bahwa rasa  nasionalisnya Ia dapatkan pertama dari keluarga, terutama dari kakeknya. Kemudian Ia dapatkan dari pendidikannya di Kepanduan Bangsa Indonesia. Pada usianya ke 17 tahun, ia memperoleh peringkat Pandu Garuda. Sebauh peringkat yang sangat berharga karena berarti Bung Tomo menjadi orang kedua di Hindia Belanda.

Biografi Bung Tomo Peristiwa yang sangat penting itu terjadi pada bulan Oktober dan November 1945. Saat itu Surabaya sedang di gempur habis-habisan oleh tentara NICA. Melalui radio, Bung Tomo membangkitan semangat rakyat Surabaya. Ia membakar semangat pemuda Surabaya dengan nada pidatonya yang penuh dengan emosi. Meskipun akhirnya rakyat Surabaya tidak menang melawan tentara NICA. Namun tetap saja, sampai saat ini rakyat Surabaya dan Indonesia mengenang kejadian tersebut.

Peran Bung Tomo kemudian berlanjut setelah perjuangan kemerdekaan di proklamasikan. Di tahun 1950-an  Bung Tomo terjun ke dunia politik kemudian pada ia juga pernah menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran dan sekaligus menjabat sebagai Menteri Sosial Ad Interim antara tahun 1955-1956. Setelah itu peranannya di pemerintah di lanjutkan dengan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1956-1959 yang di usung oleh Partai Rakyat Indonesia.
Ternyata dalam perjalanan hidup Bung Tomo, ia pernah mendekam di penjara akibat berbeda pendapat dengan pemerintah Soeharto. Pada tanggal 11 April 1978 ia di penjara meskipun setahun kemudian ia di lepaskan kembali.

Bung Tomo merupakan pribadi yang shaleh dan taat akan agama islam. Beliau meninggal dunia ketika sedang melaksanakan ibadah haji di Padang Arafah pada tanggal 7 Oktober 1978. Bung Tomo di makamkan di Tempat Pemakaman Umum di Ngagel Surabaya.







0 komentar:

Posting Komentar