[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2014/07/tips-mencegah-stretch-marks-selama-hamil.html[/postlink]
DokterSehat.com – Saat hamil calon ibu banyak mengalami perubahan di tubuhnya. Mulai dari bobot tubuh yang makin meningkat sampai munculnya masalah pada kulit seperti stretch marks. Hampir 70 % ibu hamil mengalami stretch marks selama kehamilan.
Stretch marks adalah tanda parut seperti guratan-guratan putih yang memanjang dan tidak beraturan. Stretch marks muncul karena jaringan elastis di bawah kulit robek akibat adanya peregangan pada kulit. Saat hamil kulit akan mengalami banyak peregangan sehingga ibu hamil menjadi rentan terkena stretch marks. Biasanya stretch marks sering dijumpai di bagian perut ibu hamil, lengan, dan paha.
Stretch marks biasanya hilang dengan sendirinya sekitar 6-12 bulan setelah melahirkan atau tergantung dengan kondisi kulit wanita itu sendiri. Bagi wanita yang sedang hamil tidak disarankan untuk menghilangkan stretch marks dengan cream yang mengandung Retin-A atau menggunakan laser sebab bisa menyebabkan gangguan pada janin. Untuk mencegah munculnya stretch marks selama masa kehamilan sebaiknya lakukan cara yang aman seperti berikut ini:
1. Cukup asupan air putih. Biasakan mengonsumsi minimal 8 gelas air putih tiap hari agar elastisitas kulit tetap terjaga. Selain itu, oleskan pelembab di daerah yang rawan terkena stretch marks.
2. Kontrol berat badan. Selama hamil usahakan berat badan naik dengan normal sekitar 12-15 kg. Kenaikan berat badan yang terlalu drastis dapat membuat kulit mengalami banyak peregangan sehingga rawan terkena stretch marks. Selain itu, berat badan yang naik drastis juga kurang baik bagi kehamilan.
3. Olahraga sesuai petunjuk dokter. Melakukan olahraga saat hamil dapat melancarkan sirkulasi darah dan oksigen sehingga ibu hamil pun bisa terhindar dari stretch marks.
4. Konsumsi makanan sehat dan berserat. Sayur dan buah-buahan kaya akan serat sehingga mampu membantu mencegah munculnya stretch marks. Selain itu, cukupi juga asupan makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E seperti susu, telur, dan wortel.
5. Memijat daerah yang rawan terkena stretch marks. Pijatan lembut pada perut, payudara, kaki, dan lengan bisa meningkatkan sirkulasi darah ke area-area rawan stretch marks. Anda bisa memijat dengan menggunakan vitamin E minyak yang sudah dirancang khusus untuk mengencangkan kulit selama hamil.
6. Hindari stres saat hamil. Meluangkan waktu santai tidak hanya membuat pikiran menjadi lebih rileks tapi juga berdampak positif bagi kulit.
Setelah melahirkan bukan berarti Anda bebas dari stretch marks. Penurunan berat badan secara drastis juga rentan terkena stretch marks. Oleh karena itu, jangan bosan-bosan menerapkan pola hidup sehat demi menjaga kesehatan.
DokterSehat.com – Saat hamil calon ibu banyak mengalami perubahan di tubuhnya. Mulai dari bobot tubuh yang makin meningkat sampai munculnya masalah pada kulit seperti stretch marks. Hampir 70 % ibu hamil mengalami stretch marks selama kehamilan.
Stretch marks adalah tanda parut seperti guratan-guratan putih yang memanjang dan tidak beraturan. Stretch marks muncul karena jaringan elastis di bawah kulit robek akibat adanya peregangan pada kulit. Saat hamil kulit akan mengalami banyak peregangan sehingga ibu hamil menjadi rentan terkena stretch marks. Biasanya stretch marks sering dijumpai di bagian perut ibu hamil, lengan, dan paha.
Stretch marks biasanya hilang dengan sendirinya sekitar 6-12 bulan setelah melahirkan atau tergantung dengan kondisi kulit wanita itu sendiri. Bagi wanita yang sedang hamil tidak disarankan untuk menghilangkan stretch marks dengan cream yang mengandung Retin-A atau menggunakan laser sebab bisa menyebabkan gangguan pada janin. Untuk mencegah munculnya stretch marks selama masa kehamilan sebaiknya lakukan cara yang aman seperti berikut ini:
1. Cukup asupan air putih. Biasakan mengonsumsi minimal 8 gelas air putih tiap hari agar elastisitas kulit tetap terjaga. Selain itu, oleskan pelembab di daerah yang rawan terkena stretch marks.
2. Kontrol berat badan. Selama hamil usahakan berat badan naik dengan normal sekitar 12-15 kg. Kenaikan berat badan yang terlalu drastis dapat membuat kulit mengalami banyak peregangan sehingga rawan terkena stretch marks. Selain itu, berat badan yang naik drastis juga kurang baik bagi kehamilan.
3. Olahraga sesuai petunjuk dokter. Melakukan olahraga saat hamil dapat melancarkan sirkulasi darah dan oksigen sehingga ibu hamil pun bisa terhindar dari stretch marks.
4. Konsumsi makanan sehat dan berserat. Sayur dan buah-buahan kaya akan serat sehingga mampu membantu mencegah munculnya stretch marks. Selain itu, cukupi juga asupan makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E seperti susu, telur, dan wortel.
5. Memijat daerah yang rawan terkena stretch marks. Pijatan lembut pada perut, payudara, kaki, dan lengan bisa meningkatkan sirkulasi darah ke area-area rawan stretch marks. Anda bisa memijat dengan menggunakan vitamin E minyak yang sudah dirancang khusus untuk mengencangkan kulit selama hamil.
6. Hindari stres saat hamil. Meluangkan waktu santai tidak hanya membuat pikiran menjadi lebih rileks tapi juga berdampak positif bagi kulit.
Setelah melahirkan bukan berarti Anda bebas dari stretch marks. Penurunan berat badan secara drastis juga rentan terkena stretch marks. Oleh karena itu, jangan bosan-bosan menerapkan pola hidup sehat demi menjaga kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar