[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2014/01/ketika-falcon-dan-elang-menjadi-bagian.html[/postlink]
D
i Indonesia, burung kicauan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, setidaknya bagi sobat kicaumania. Sebagian lagi lebih menyukai merpati atau burung kelangenan lain seperti perkutut dan derkuku. Tetapi lain lagi di Kazakhstan, di mana penduduk setempat umumnya menggemari burung pemangsa (birds of prey) seperti burung falcon dan elang. Ada yang memeliharanya untuk dilombakan, tetapi ada juga yang sengaja memanfaatkannya sebagai teman berburu kelinci, rusa, dan sebagainya. Artikel kali ini sekadar menambah wawasan mengenai sisi lain kemanfaatan burung bagi masyarakat di Kazakhstan.
Perlengkapan berburu biasanya menggunakan busur dan anak panah, atau senapan angin. Tetapi para pemburu dan penggemar hobi berburu di Kazakhstan tidak menggunakan semua peralatan tersebut. Sebab mereka lebih suka menggunakan falcon atau elang sebagai teman dan pemandu berburu. Mereka tinggal duduk dan menunggu sang elang menyelesaikan aksinya, kemudian menyerahkan hasil buruannya.
Sejak beberapa tahun terakhir ini, memelihara burung falcon atau elang makin popular di negara tersebut. Berburu sudah jadi tradisi masyarakat setempat. Bahkan Pemerintah Kazakhstan menetapkan berburu sebagai olahraga nasional dan kerap dikonteskan.
—
Ada dua jenis burung yang digunakan masyarakat Kazakhstan dalam berburu, dan biasanya hal itu akibat perbedaan kultur dan / atau wilayah geografis. Warga di wilayah tengah dan utara Kazakhstan biasanya berburu dengan menggunakan elang kepala emas (golden eagle). Sedangkan warga di wilayah selatan lebih menyukai burung falcon.
Sebelum dibawa ke ladang perburuan, burung-burung ini mesti menjalani latihan rutin, terutama untuk mengajari burung agar mengenali calon buruannya seperti rubah dan kelinci. Bahkan elang emas yang terlatih sanggup berburu hewan berkuku dan bertaring tajam seperti serigala. Sedangkan falcon biasanya digunakan untuk berburu binatang kecil seperti angsa, bustard, dan kelinci.
Pada masa lalu, berburu burung memerlukan biaya yang tidak murah. Bayangkan, harga seekor elang emas yang terlatih setara dengan harga 5 – 6 ekor unta. Adapun elang biasa dan falcon biayanya setara dengan 1-2 unta. Penduduk Kazakhstan di daerah pegunungan, dan jauh dari kota, masih mempertahankan sistem barter.
Berburu dengan elang emas merupakan tradisi turun-temurun di negara tersebut. Para pemburu disebut kusbegi atau berkutchi. Nenek moyang mereka bukan sekadar mewariskan tradisi berburu, tetapi juga bagaimana melatih falcon atau elang agar memiliki kemampuan berburu yang luar biasa, bahkan sanggup mengalahkan serigala.
Untuk menambah pengetahuan kita bersama, berikut ini beberapa gambar para pemburu yang sedang beraksi, juga dilengkapi dengan videonya.
0 komentar:
Posting Komentar