Jenis-jenis Arowana part II

[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2014/01/jenis-jenis-arowana-part-ii.html[/postlink]4. Arwana Merah/Super red Arowana (Scleropages legendrei Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana merah atau Super Red Arowana termasuk satwa endemik Kalimantan Barat yang secara alami memiliki daerah sebaran terbatas di hulu sungai Kapuas dan Danau Sentarum.Arwana ini mudah dikenali dari warnanya yang merah cerah mulai dari mulut, penutup insang hingga ekor 

Lahan basah atau daerah tergenang di sekitar danau Sentarum umumnya tergolong asam dengan pH < 6. Airnya berwarna sedikit gelap atau kemerahan, disebabkan oleh kandungan tanin tinggi yang berasal dari gambut serta sisa tumbuhan yang membusuk.

Warna merah yang menyolok pada Arwana ini diduga sebagai adaptasi terhadap kondisi perairan yang unik tersebut. Dalam lingkungan seperti ini, warna merah lebih memudahkan bagi warna untuk menyamarkan diri saat berburu mangsa. Salah satu fakta yang menarik adalah adanya kemiripan habitat antara Arwana Merah dengan Arwana emas asal Sumatera. Kedua jenis Arwana endemik Indonesia ini sama-sama hidup di perairan yang cenderung asam dan berair gelap.

Danau Sentarum dikenal sebagai salah satu daerah lahan basah (wetlands) terbesar di Asia Tenggara. Danau ini menjadi salah satu lokasi transit bagi burung yang bermigrasi dari belahan bumi utara untuk menghindari musim dingin. Oleh sebab itu, danau ini masuk dalam situs yang dilindungi berdasarkan konvensi Ramsar sejak tanggal 30 Agustus 1994 dengan nomor situs 667 (http://www.ramsar.org/pdf/sitelist_order.pdf).

Arwana Merah memiliki banyak varian berdasarkan bentuk tubuh dan warna sisiknya. Proses seleksi, budidaya termasuk kimpoi silang antar spesies memungkinkan munculnya varian baru.

Berdasarkan kualitas warnanya, hobiis mengenal beberapa tipe kelas untuk Arwana. Varian Super Red, Chili Red, dan Blue Base Super Red yang warnanya sangat cerah masuk dalam Grade 1. Jenis Arwana dengan warna merah kurang cerah seperti Yellow Red dan Orange Red masuk dalam Grade 1.5. Sedangkan seluruh Arwana diluar Super Red, Crossback dan RTG seperti Arwana Hijau, Pino, Red Banjar dan Yellow Banjar dikategorikan sebagai Arwana Grade 2. Posisi Crossback, RTG dan Hybrid Arowana masih belum jelas. Bisa Grade 1 atau 1.5 tergantung kualitas ikannya.

Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Super Red (tengah) dan Super Red muda (bawah). Varian in termasuk Grade 1 yang harganya mahal.


Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Violet Fusion Super Red (tengah) dan Blue Base Super Red (bawah). Varian ini termasuk Grade 1 kualitas premium yang harganya sangat mahal.

Tidak semua Arwana Merah memiliki warna sisik yang menyolok seperti Super Red. Varian Yellow Red misalnya, hanya memiliki warna merah pada siripnya. Demikian pula varian Orange Red, hanya memiliki semburat merah pada ujung ekornya saja. Meskipun bukan varian kelas satu, harga Arwana ini tetaplah mahal untuk ukuran orang kabanyakan.

Varian super Red. Yellow Red (atas), Dark Chili Red (tengah) dan Orange Red (bawah).


5. Arwana Papua/Jardini/Northern Spotted Baramundi Scleropages jardinii (Saville-Kent, 1892).
Selain Sumatera dan Kalimantan, ikan Arwana juga dapat ditemukan di Papua. Karakteristik Arwana Papua sedikit berbeda dengan Arwana Asia. Sebagai contoh, jumlah baris sisik Arwana Papua lebih banyak yaitu: sekitar 7-8 baris. Ukuran sisik juga lebih kecil dari Arwana Asia. Corak warna Arwana Papua lebih kusam, dengan pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah. Jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat, sisik Arwana Papua akan berkilauan sangat indah seperti mutiara. Oleh karena itu, Arwana Papua sering juga disebut sebagai Arwana Mutiara atau Pearl Arowana.

Arwana Papua memiliki 2 varian yaitu: Red Pearl (mutiara merah) dan Green Pearl (mutiara hijau). Arwana Red Pearl mudah dikenali dari adanya beberapa corak seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup insangnya. Tepi sisiknya yang berbentuk seperti bulan sabit pun berwarna merah muda. Sedangkan Green Pearl berwarna lebih polos, sisik berbintik kehijauan dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan di sirip punggung dan sirip anal (Gambar 23).

Arwana Papua dapat mencapai ukuran panjang 90 cm dengan berat sekitar 20 kg. Arwana ini juga bersifat sangat agresif sehingga tidak dianjurkan untuk digabung dengan jenis arwana lainnya dalam satu akuarium. Arwana Papua banyak ditemukan di Sungai dan danau sekitar Merauke. Arwana ini juga ditemukan di Australia utara dan Queensland.

Arwana Papua dan Australia. Varian Green Pearl (atas), Red Pearl (tengah) dan Saratoga/Southern Spotted Barramundi (bawah).


7. Arwana Afrika/African Arowana Heterotis niloticus (Cuvier, 1829)
Arwana Afrika merupakan spesies Arwana yang unik. Bentuk tubuhnya lebih mirip Araipama dibandingkan dengan Arwana pada umumnya. Keunikan lainnya adalah makanannya yang hanya berupa plankton. Jenis ini tersebar hampir di semua danau dan sungai besar Afrika.

Bentuk tubuh Arwana Afrika tergolong memanjang dengan ukuran pajang hingga 100 cm dan berat 10 kg. Warna sisik didominasi abu-abu, coklat atu perak. Kepala dan sirip ekor cenderung membulat. Mulut simetris tanpa dilengkapi sungut pada rahang bawah.

Arwana Afrika bernapas dengan mengambil oksigen langsung dari udara melalui permukaan air. Jenis ini juga tahan terhadap musim kemarau yang panjang.



8. Arwana Perak/Silver Arowana Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
Arwana perak adalah jenis Arwana yang paling populer dari Amerika selatan. Daerah sebaran meliputi Sungai Rupununi, Oyapock, Amazon dan sungai di Guyana. Tubuh Arwana perak umumnya pipih memanjang dengan sisik besar berwarna perak dan sirip punggung, sirip anal dan ekor tampak menyatu di sepanjang sisi tubuh. Bentuk tubuh Arwana ini sepintas mirip dengan ikan layur (Trichiurus savala). Panjang tubuh dapat mencapai 90 m (Gambar 24).

Arwana ini merupakan satwa asli sungai Amazon yang terspesialisasi hidup di daerah permukaan. Arwana perak termasuk predator yang sangat mahir melompat keluar dari permukaan air untuk berburu mangsa. Mangsa utamanya terdiri dari udang, serangga, ikan hingga kelelawar, burung dan ular. Arwana Perak juga termasuk ikan yang agresif terhadap Arwana Perak lainnya sehingga tidak boleh disatukan dalam sebuah akuarium.


Arwana dari Afrika dan Brazil. Juvenil Arwana Afrika (atas), Arwana Hitam (tengah) dan Arwana Perak (bawah).

Status konservasi Arwana Perak belum jelas. Hingga tahun 2004, CITES dan IUCN belum memasukkan jenis Arwana ini sebagai spesies yang terancam punah. Namun laporan beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan populasi satwa ini di habitat aslinya akibat penagkapan yang berlebihan. Di Brazil, Arwana Perak dewasa di tangkap untuk di makan. Sedangkan di Kolumbia, juvenil Arwana Perak ditangkap untuk di jual sebagai ikan hias.

9. Arwana Hitam/Black Arowana Osteoglossum ferreirai (Kanazawa, 1966)
Arwana hitam mempunyai bentuk tubuh yang hampir sama dengan Arwana Perak. Saat fase juvenil, tubuh arwana hitam didominasi oleh warna gelap ditambah corak kuning yang memanjang dari kepala hingga ekor. Saat panjang tubuh mencapai 15 cm, warna berangsur-angsur berubah menjadi abu abu perak hingga kebiruan dengan garis merah dan kuning di sepanjang sirip dan ekor. Fenomena perubahan warna ini tidak ditemukan pada Arwana Perak.

Mangsa utama Arwana hitam meliputi udang, serangga, ikan, kelelawar, burung dan ular. Seekor bayi monyet juga pernah ditemukan dalam perut seekor Arwana hitam yang tertangkap jaring. Kemungkinan bayi monyet ini terjatuh ke dalam sungai saat terlepas dari induknya.

Daerah sebaran Arwana hitam meliputi Sungai Negro di Brazil dan Kolumbia serta daerah hulu sungai Essequibo di negara Guyana.


Arwana Hibrida
Untuk meningkatkan kualitas warna dan menciptakan varian baru, para penangkar Arwana melakukan kimpoi silang terhadap 2 spesies Arwana berbeda. Warna Arwana Hibrida hasil kimpoi silang ini sangat unik dan eksotis yang didominasi oleh warna coklat gelap keemasan.

Arwana yang sering disilangkan adalah jenis Crossback (endemik Malaysia) dengan Red Tail Golden (endemik Indonesia). Keduanya memiliki keunggulan yang berbeda. Jenis Crossbak memiliki kelebihan pada warna sisik emasnya yang lebih terang dan merata hingga punggung. Sedangkan RTG memiliki keunggulan pada postur tubuhnya yang lebih besar dan daya tahan tubuhnya yang tinggi.

Persilangan antara Crossback atau RTG dengan Super Red biasanya menghasilkan Arwana dengan sisik yang lebih cerah dibandingkan RTG x Crossback. Beberapa contoh Arwana hibrida dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah ini.

Varian hibrida Crossback Splendour berasal dari hasil kimpoi silang antara Crossback dengan Super Red Grade 1 . Jika Crossback disilangkan dengan Red Tail Golden hasilnya adalah Premium RTG. Varian Premium RTG yang disilangkan dengan Crossback menghasilkan Supreme RTG.

Arwana Hibrida. Crossback Splendour adalah hasil persilangan antara Crossback Golden x Grade 1 Super Red (atas dan tengah atas) . Supreme RTG (Crossback Golden x Premium RTG) (tengah). RTG Splendour (Crossback Splendour x RTG) (bawah). 


SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar