tentang Burung Cucak Rawa

[postlink]https://depokhamster.blogspot.com/2014/01/tentang-burung-cucak-rawa.html[/postlink]
Burung Cucak Rawa yaitu sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Burung ini juga di kenal umum sbg cucak rawa, cangkurawah (Sunda), serta barau-barau (Melayu), cucak rowo (Jawa). Di dalam bhs Inggris disebut dengan Straw-headed Bulbul, merujuk pd warna kepalanya yang berwarna kuning-jerami pucat. Cucak Rawa memiliki nama ilmiah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).
Burung Cucak Rawa
Burung Cucak Rawa
Image Credit : Wikipedia.Org

Ciri-ciri dan Karakteristik Cucak Rawa

Memiliki ukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan kumis berwarna hitam yang mencolok. Mahkota serta penutup telinga berwarna jingga jerami, punggung berwarna coklat zaitun serta bercoret putih. Sayap serta ekor berwarna coklat kehijauan, dagu serta tenggorokan berwarna putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut berwarna abu-abu, tungging kuning. Iris kemerahan, paruh berwarna hitam, dan kaki berwarna coklat gelap.

Persebaran Cucak Rawa

Seperti namanya, burung cucak rawa biasa ditemukan di paya-paya serta rawa-rawa di sekitaran sungai, atau di pinggir hutan. Kerap bersembunyi dibalik dedaunan serta cuma terdengar suaranya yang khas.
Suara lebih berat serta lebih keras dari kebanyakan cucak serta merbah. Siulan jernih, jelas, memiliki irama baku yang merdu. Sering kali terdengar saling bersahutan.
Di alam bebas, burung ini memangsa bermacam serangga, siput air, serta beragam buah-buahan yang lunak seperti buah beberapa jenis beringin.
Menyebar di dataran rendah serta perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (terhitung Nias), Kalimantan, serta Jawa sisi barat. Di Jawa Barat ada hingga ketinggian 800 m dpl., tetapi saat ini dikira punah di karenakan perburuan.

Status Konservasi Cucak Rawa

Cucak Rawa merupakan burung yang amat digemari orang sbg burung peliharaan, di karenakan kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini telah amat jauh berkurang populasinya di karenakan perburuan yang ramai dari th. ’80an.
Burung-burung yang dijual belikan di Jawa umumnya didatangkan dari Sumatra serta Kalimantan. Saat ini di banyak dari bagian Pulau Sumatra (contohnya di Jambi, di sepanjang Batang Bungo) kini populasinya terus menyurut. Collar dkk. (1994, dlm MacKinnon dkk. 2000) telah menggolongkan populasi cucak rawa ke dlm status rentan atau Terancam Punah. Demikianlah juga IUCN menyebutkan bahwasanya burung ini berstatus “Rentan” atau VU, Vulnerable. Uraian status konservasi yang lebih rinci bisa anda lihat pd website IUCN.
Bila tak ada langkah penyelamatan yang tambah baik dari saat ini, mungkin satu tahun lebih ke depan burung ini cuma tinggal kenangan ; tinggal disebut-sebut dlm nyanyian seperti dlm lagu Manuk Cucakrowo di Jawa.

sumber : http://www.satwa.net/

0 komentar:

Posting Komentar